Archive for Uncategorized

Sahabat

Pertama kali melihatnya, memang ada perasaan lain dalam hatiku. Tetapi aku tidak mau terburu-buru mengartikannya. Sebab aku pun belum tahu pasti, perasaan simpatikkah, atau malah jatuh cinta. Ah, yang terakhir mungkin tidak. Dan kalau bisa jangan, sebab saat ini aku sudah punya seseorang yang begitu aku sayangi.

Senyumnya, gaya berbicaranya, juga perilakunya tidaklah berbeda jauh dengan gadis-gadis lain yang sebaya dengannya. Ada suatu hal darinya, yang membuat hatiku bergetar tiap kali memandangnya. Sorot matanya, begitu dalam seakan menyimpan sejuta misteri. Itulah yang membuat aliran darah ‘sherlok holms’ ku mengalir kencang disertai dengan rasa penuh penasaran di dalam hati. Gerangan apakah misteri di balik sorot matanya yang indah itu?

“Joni.” Sapaku pertamakali saat kami bertemu.

“Lisa.” Balasnya sambil tersenyum.

“Dari kantor cabang mana?” Tanyaku melanjutkan pembicaraan.

“Aku dari kantor cabang Medan, kamu dari mana.” Balasnya

“Deket kok, dari jakarta sini. Senang berkenalan denganmu.”

“Terimakasih.”

Tak lama kemudian seorang instruktur masuk keruangan kami. Pada saat berkenalan itu kami sedang melakukan training bersama yang diadakan oleh kantor pusat tempatku bekerja. Setiap bulan sekali secara rutin, kami seluruh staff yang ada di kantor pusat dipertemukan dengan para staff dari kantor cabang secara bergantian dalam sebuah training inovasi. Kebetulan kami berdua berada dalam satu kelompok yang dibentuk oleh instruktur training.

Sehari penuh kami larut dalam presentasi-presentasi yang dibawakan oleh para instruktur secara bergantian. Penat dan lelah begitu menguasai, dan kami pun diberikan semacam permainan. Setiap kelompok berbaris sambil kemudian anggota yang berada di belakang memijat punggung temannya yang berada di depan. Kebetulan pas banget Lisa ada di belakangku, dan syurrr aku merasakan kelemburan jemari tangannya yang mulai mamijati punggungku. Hatikupun dag dig dug, akupun serasa ingin berlama-lama dipijatnya. Tapi tak lama kemidian tiba giliranku yang memijatnya, awal mula agak risih juga sih, tapi tak apa lah, toh aku akhirnya bisa merasakan ditanganku betapa lembut punggungnya.

Ketika sampai pada waktu akhir pertemuan, saatnya kami kembali ketempat masing-masing. Aku kembali ketempat kostku, sedang dia kembali ke hotel tempat rombongannya menginap. Sebelum kami berpisah, aku sempatkan meminta nomor HP-nya.

“Boleh minta nomor HP-nya, nggak?”

“Buat apa yah?” Jawabnya sedikit bercanda.

“Buat Emergency Call.” Balasku tak mau kalah.

“01553152xxx. No HP kamu berapa, miscall yah?”

“Ok, thanks.”

“Dah yah aku pulang, ga enak tuh teman-teman sudah nunggu.”

“Hati-hati di jalan ya, sampai ketemu lagi. Always keep contact ok.”

“Ok. Assalammualaikum.”

“Waalaikumsalam.”

Lama aku memandangi dia yang pergi kearah mobil jemputannya, untuk kemudian masuk ke dalam mobil hingga aku tak bisa lagi melihatnya. Aku tetap berdiri memandangi mobil itu yang beranjak pergi untuk perlahan-lahan kemudian menghilang dari pandanganku. Di dalam benakku masih saja terbayang akan pandangan matanya, seakan ada sesuatu yang mengganjal di lubuk hatinya. Tak lama kemudian aku pun beranjak pulang, hari mulai gelap.

Selamat malam!

***

Bersambung

 

Leave a comment »

Hello world!

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!

Comments (1) »